Samarinda Streetshit

Bismillah.. Assalamu'alaikum..

Berjumpa lagi bersama saya dalam acara.. upssss salaaaaaaah -_-". Oke lanjut. Artikel berikut bukan tutorial, bukan tips blog, bukan undian berhadiah, apalagi info judi togel -_-. Melainkan dan tidak bukan adalah sebuah catatan harian seorang mahasiswa (kini) yang sehari-harinya melewati banyak rintangan dijalan. pfft baca aja curhat x-)

Dari dulu hingga kini, selalu jadi perhatian setiap insani...

Sepenggal editan lirik dari bengawan solo yang sudah cukup tepat dan selaraskan dengan apa yang kita-kita rasakan di jalanan di INDONESIAKU ini, terutama pada jalan-jalan yang berada di Samarindaku (Samarindaku, Samarindamu juga). Hampir setiap hari ketika bepergian entah ke Kota Samarinda atau ke manapun di sisi kota ini selalu saja melewati jalan-jalan yang RUSAK!

Oke udah hafal belum sama slogan-slogan yang melekat pada jalan di Samarindaku? 

Jalannya Berlubang! Jalannya Bergelombang! JALANNYA KOK MACET! JALANNYA KOK BEDEBU! JALANNYA KOK BANJIR! JALANNYA HANCURRRRRRR! HAHAHAHA!

Nah udah gak jadi hal yang tabu bukan kata-kata atau kalimat diatas? Hampir tiap hari loh saya atau kalian melihat dan mendengar kata-kata seperti itu di twitter, facebook, recent update BB, conversation dengan orang, dan everywherelah. Dan pertanyaannya, kenapa selalu yang negatif yang melekat pada jalan-jalan ini? Apa aspek atau sisi-sisi positifnya kalah bersaing?  

" Positif ye van? dimananye? "

Ya positifnya itu jalan yang bisa di laluin tapi sisanya..... Arrgh bingung juga kalo ada yang nanya begitu -_-". Soalnya dimana yo yang dirasakan nyaman belalu lintas di jalan-jalan Samarinda ni. Setiap jalan pasti memiliki keanekaragaman kerusakan tersendiri. Secara kontruksi aspal jalan di Samarinda juga terasa make aspal kualitas rendahan. Baru di aspal udah rusak! berlubang! bergelombang! Berketombe! Berkomedo! *eh salah. 

Oke kita perluas mata kita melihat apa dan kenapa jalan Samarinda jadi sebegini-gini amet.  Nah saya sih secara pribadi membagi-bagi hal yang membuat jalanan ini tidak begitu nyaman dan ramah terhadap saya. berikut ya:

1. Aspalnya kualitas rendahan. sebut aja kw2 lah..
2. Komposisi kendaraaan beraneka bentuk
3. Lebar Jalan = Sempitnya Jalan

Gak bisa di pungkiri kan kualitas aspal yang rendah di jalan Samarinda ni, toh kita bisa rasakan sendiri kalo pas lewatin jalanannya. Ye suka terasa aneh kan? Terasa kayak gak mulus alias kasar seperti kerikilnya yang terasa lebih keluar dari datarnya aspal. Terus penambalan jalan yang rusak juga sepertinya pilih-pilih kasih, pilih-pilih area, gak semuanya yang berlobang di tambal, gak semuanya yang rusak di perbaiki, malah hasil tambalannya malah jadi area yang juga berbahaya. Contohnya aja ya di area stop traffic jam (pertigaan teluk lerong muara) dari jl Antasari ke Slamet Riyadi, bergelombang kan? Jadi kepengen tau seberapa besar sih anggaran yang dianggarkan untuk biaya pengaspalan dan penambalan jalan rusak di Samarinda. 

Terus komposisi kendaraan sebenernya gak jadi masalah sih ya, pasti ada motor dan mobil. Motor biasanya ada motor bebek sama motor gede. Tapi mobil ini yang sedikit mencenangkan di Samarinda. Memang ada kendaraan kecil seperti honda jazz, sedang seperti avanza, besar seperti truk, namun kendaraan super besar yang sering bermasalah. Ialah TRANSFORMER (di barat), Kendaraan PETI KEMAS / Kontainer (di Indo) yang selalu lalu lalang di Samarinda dan sekitarnya. 

Maklum kota ini kota sibuk dalam hal logistik, yang dimana diantaranya mengharuskan menggunakan kendaraan ini. Yang tidak bisa dimaklumi ialah jumlahnya yang berlalu-lalang pada satu waktu lah yang selalu menjadi masalah. Berkaca pada pengalaman pribadi, Saya pernah menyalip kendaraan pembawa peti kemas ini dan ternyata di depannya ada peti kemas lagi, nyalip lagi ternyata ada peti kemas lagi, mau nyalip lagi tapi ngeliat didepan ada lagi jadi hopeless. Motor, baju, celana jadi bedebu berada di belakang mobil ini! 

Dan seringkali mereka menampakkan diri pada jam sibuk manusia dengan kendaraan normal masing" dan ya gak jarang kan kalo banyak terjadi kecelakaan. Belum lagi jalan-jalan yang mereka lalui sering dan sering kali menjadi rusak! Hayo yang tinggal di daerah bengkuring sering kena imbasnya kan? apalagi yang di Rapak Dalam dan Area Sebrang lainnya. Mbok ya muncul pas malam gak bisa apa?

Oke Lanjut ke Lebar Jalan.

Meningkatnya jumlah pembelian kendaraan di Indonesia khususnya di Samarinda sendiri tidak bisa di imbangin dengan lebarnya ruas-ruas jalan. Mau bilang salah? pfft Kenyataannya mau punya motor cukup ngeluarin uang 1 juta saja udah punya kan (disertai cicilan)? Sementara lebar jalan udah gak muat untuk jumlah kendaraan. Makanya sering terjadinya kemacetan di beberapa titik jalan samarinda. Contohnya aja Sebelum melewati jembatan mahakam, baik dari sungai keledang dan poltek ke kota atau sebaliknya. Sering macet kan? ya karena ruas jalannya sempit. Belum lagi di jalan-jalan yang ada di dalam kota ya kan?

Ini sebenernya gambaran kecil dari apa yang saya alami hampir setiap hari di Kota ini. Mau apalagi? Mau menyembunyikan bagaimana lagi? Mau saya tulis Teduh-Rapi-Aman-Nyaman juga pasti entar ada yang protes. TEDUH? nyatanya pohon-pohon dijadikan tumbal pembangunan pelebaran jalan, lihat saja di Samarinda Seberang. RAPI? cek-cek ruko-ruko di sepanjang jalan, atasnya aja yang bersih, bawahnya (parit) merigat, banyak sampah. Petugas mau bersihin, malah dihalangi sama pemilik ruko dengan alasan nanti sepi pembeli. Gimana mau rapi, coba? Terus AMAN? Sampai saat ini sy masih merasa aman, tapi aksi kebut-kebutan di Soetomo kemarin aja, polisi ditabrak pebalap liar. Penjambret perampok tiada henti menghantui. NYAMAN? Nasi kuning muara memang nyaman. eh salah.. ( begitu status fb salah satu orang Samarinda)

Ohyasudah. Mohon dimaklumi lah mohon di wajar kan ya apabila tulisan ini mengandung banyak sisi negatif, toh memang kenyataannya yang dirasain penulis ya begitu. Padahal kan beluman mendetail ni tulisan, belum jua bahas penerangan lampu jalan? belum lagi bahas trotoar jalan yang hilang? belum lagi bahas parit-parit disamping jalan? parkir makan badan jalan? belum lagi makan.. eh curhat.

Spoiler for gambar-gambar Jalan Samarinda (beberapa aja ya) !

hampir hari-hari :-)

mau sekolah, mau kerja, mau kemana jadi susah.. lihat lebar jalannya.

hari-hari kan begini? ask yang sering lewat..

kalo udah kebalik gitu mau mau diapa yang lewat?

contoh saja, akibat menabrak pasutri dipalaran. masih inget?

sorry nemunya di google cuman ini. besok" di fotokan deh..

parkir liar~

Ya cukup sekian ya para pengunjung pembaca tulisan saya yang rusak ini, serusak jalan di Samarinda. loh masih... Semoga kedepannya siapapun orangnya yang menjabat, yang berwenang dan yang berkewajiban dengan hal-hal yang terkait apa yang diuraikan diatas, bisa memperbaiki apa yang telah menjadi kesalahan dan yang kita rasakan saat ini. Begitupula kita masyarakat yang notabene menikmatinya pun tidak lepas dari tanggung jawab untuk tidak merusaknya. Saya akhiri tulisan abstrak ini, kurang lebihnya saya mohon maap, Wassalamu'alaikum wr. wb :)